Kegiatan "Ekspedisi Bukit Barisan" 2011 untuk kali pertama digelar guna mendata dan menganalisa keberadaan dan kondisi sumber daya alam Indonesia dari Sabang hingga Merauke, kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Suryo Prabowo.
"Selain melakukan penjelajahan, pendataan, penelitian dan analisa secara ilmiah, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui secara rinci dan gali kearifan lokal yang ada di Tanah Air," katanya saat meninjau kesiapan alat dan perlengkapan ekspedisi selama enam bulan itu, di Jakarta, Senin.
Seusai memimpin upacara pemberangkatan Tim Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Wakasad didampingi Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk Freidrick bersama Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meninjau alat dan perlengkapan ekspedisi.
Suryo menambahkan, selama ini penelitian tentang sumber daya alam dan potensinya bagi kesejahteraan rakyat banyak dilakukan oleh peneliti asing. "Mereka lebih memahami potensi sumber daya alam dan manfaatnya, daripada kita yang memilikinya. Karena itu, kegiatan ini digelar dan hasilnya kita sampaikan ke pemerintah untuk ditindalanjuti dan dikembangkan," katanya.
Ekspedisi yang melibatkan 762 personel dari berbagai komponen itu, juga bertujuan mendata daerah mana saja yang rawan bencana lama. "Dengan data dan analisa yang dimiliki, akan lebih mudah untuk melakukan antisipasi sehingga jumlah kerugian jiwa dan material dapat ditekan sekecil mungkin," ujar Suryo menambahkan.
Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk Freidrick mengatakan, jumlah personil ekspedisi ada 762 orang antara lain melibatkan sejumlah tenaga ahli, kelompok pecinta alam termasuk Wanadri, serta sejumlah tenaga dari perguruan tinggi seperti ITB, UI, UGM, UNPAD, IPB, UNJ dan Undip.
Ia menambahkan, ekspedisi dilakukan dengan melakukan penjelajahan dan penelitian di sejumlah gunung antara lain, Gunung Leuser di Aceh, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Singgalang di Sumatera Barat, Gunung Kerinci di Jambi, Gunung Seublat di Bengkulu, Gunung Dempo di Sumatera Selatan dan Gunung Tanggamus di Lampung.
"Menurut rencana ekspedisi akan terbagi dalam beberapa tim, dengan sasaran gunung masing-masing yang secara serentak akan memulai penjelajahan dan penelitiannya pada minggu terakhir Februari sampai dengan Agustus 2011," katanya.
Lodewijk menambahkan, dengan ekspedisi itu akan terdata secara baik potensi sumber daya alam, flora dan fauna yang sangat besar dan unik, tersebar mulai dari ujung barat di Sabang sampai dengan ujung timur di Merauke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar