Senin, 28 Februari 2011

Wakasad: "Ekspedisi Bukit Barisan" 2011 Digelar


Kegiatan "Ekspedisi Bukit Barisan" 2011 untuk kali pertama digelar guna mendata dan menganalisa keberadaan dan kondisi sumber daya alam Indonesia dari Sabang hingga Merauke, kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Suryo Prabowo.

"Selain melakukan penjelajahan, pendataan, penelitian dan analisa secara ilmiah, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui secara rinci dan gali kearifan lokal yang ada di Tanah Air," katanya saat meninjau kesiapan alat dan perlengkapan ekspedisi selama enam bulan itu, di Jakarta, Senin.

Seusai memimpin upacara pemberangkatan Tim Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Wakasad didampingi Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk Freidrick bersama Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meninjau alat dan perlengkapan ekspedisi.

Suryo menambahkan, selama ini penelitian tentang sumber daya alam dan potensinya bagi kesejahteraan rakyat banyak dilakukan oleh peneliti asing. "Mereka lebih memahami potensi sumber daya alam dan manfaatnya, daripada kita yang memilikinya. Karena itu, kegiatan ini digelar dan hasilnya kita sampaikan ke pemerintah untuk ditindalanjuti dan dikembangkan," katanya.

Ekspedisi yang melibatkan 762 personel dari berbagai komponen itu, juga bertujuan mendata daerah mana saja yang rawan bencana lama. "Dengan data dan analisa yang dimiliki, akan lebih mudah untuk melakukan antisipasi sehingga jumlah kerugian jiwa dan material dapat ditekan sekecil mungkin," ujar Suryo menambahkan.

Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk Freidrick mengatakan, jumlah personil ekspedisi ada 762 orang antara lain melibatkan sejumlah tenaga ahli, kelompok pecinta alam termasuk Wanadri, serta sejumlah tenaga dari perguruan tinggi seperti ITB, UI, UGM, UNPAD, IPB, UNJ dan Undip.

Ia menambahkan, ekspedisi dilakukan dengan melakukan penjelajahan dan penelitian di sejumlah gunung antara lain, Gunung Leuser di Aceh, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Singgalang di Sumatera Barat, Gunung Kerinci di Jambi, Gunung Seublat di Bengkulu, Gunung Dempo di Sumatera Selatan dan Gunung Tanggamus di Lampung.

"Menurut rencana ekspedisi akan terbagi dalam beberapa tim, dengan sasaran gunung masing-masing yang secara serentak akan memulai penjelajahan dan penelitiannya pada minggu terakhir Februari sampai dengan Agustus 2011," katanya.

Lodewijk menambahkan, dengan ekspedisi itu akan terdata secara baik potensi sumber daya alam, flora dan fauna yang sangat besar dan unik, tersebar mulai dari ujung barat di Sabang sampai dengan ujung timur di Merauke. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

JUS BUAH DELIMA HINDARI KANKER PROSTAD

Buah delima atau pomegranate kini mulai banyak dijual dan dikemas dalam botol sebagai minuman. Selain kaya vitamin c, buah yang satu ini juga memiliki kemampuan melawan sel-sel kanker prostat yang menyerang lelaki. Jus buah delima telah dibuktikan oleh ilmuwan dari University of California untuk meningkatkan kesehatan para penderita kanker prostat dan obat alami untuk mencegah kanker prostat. Manuela martins dan koleganya menyebutkan bahwa jus buah delima menyebabkan sel-sel prostat testosteron bermetastasis. Ketika sel delima disuntikkan, terjadi peningkatan adhesi (tarik-menarik antarsel) sel-sel kanker. Itu tandanya sel tersebut lebih sedikit memisahkan diri dan membuat mereka cenderung kurang menyebar dan melakukan migrasi sel di dalam tubuh. Selain itu, jus delima juga menghambat terbentuknya tumor baru karena menghambat fungsi protein sel. Dengan demikian, jus ini memiliki potensi mencegah metastasis sel kanker prostat ke tulang. Menurut para peneliti, ada empat bahan aktif dalam jus delima yang memiliki molekul guna memerangi sel kanker diantaranya phenylpropanoids, asam hydrobenzoic, flavon dan asam lemak terkonjugasi. "Karena gen dan protein yang terlibat dalam gerakan sel kanker prostat pada dasarnya sama dengan mereka yang terlibat dalam pergerakan jenis lain sel-sel kanker, komponen dapat dimodifikasi sehingga memiliki dampak yang lebih luas dalam pengobatan kanker," harap martin. Memang sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit kanker prostat. Biasanya, para penderita hanya dirawat dengan pembedahan atau radiasi testosteron.//REI. Sumber : Sehat news.komp. Editor : Rei BL