Kamis, 03 Maret 2011

RENCANA PROGRAM KERJA IPJI SUMUT

 


BAB I. PENDAHULUAN.
Dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat madani yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, adil dan sejahtera dalam lingkungan pergaulan dunia yang bebas aktif bersahabat dan damai.
Dalam menghantarkan cita-citanya, kaum Penulis dan Jurnalis Indonesia berdiri teguh dengan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan menyadari fungsinya sebagai alat demokrasi kaum Penulis dan Jurnalis Indonesia bertekad untuk melanjutkan tradisi demokrasi dan patriotiknya.
Berdasarkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa tanpa membedakan asal, suku, ras, agama dan golongan kaum Penulis dan Jurnalis Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1999 di Jakarta mendeklarasikan sebuah Organisasi bernama Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia sebagai wadah untuk berpastisipasi tercapainya Negara Kesatuan RI yang sejahtera, adil dan makmur.
BAB II. LATAR BELAKANG.
Kebebasan pers yang telah terwujud di tanah air kita sejak sepuluh tahun terakhir hanya dapat berfungsi efektif apabila realisasinya diisi oleh para pelaku yang profesional yaitu mereka yang memiliki keterampilan, beretika dan berwawasan. dengan demikian, kebebasan pers yang telah diperjuangkan secara terus-menerus itu akan benar-benar dirasakan manfaat dan faedahnya dalam keseluruhan kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.
Namun kenyataanya hingga saat ini di dunia pers Indonesia masih ditemukan berbagai kelemahan, termasuk di dalamnya belum terpenuhinya tingkat profesionalisme wartawan seperti yang diharapkan. kelemahan-kelemahan kerja wartawan tersebut, diantaranya termasuk hal-hal berikut ini.
1.  Melakukan pelanggaran atas asas “praduga tak bersalah.”
2.  Penyajian berita yang teramat dangkal, tidak memberikan pencerahan kepada publik.
3.  Penyajian berita yang tidak akurat, bahkan tidak berdasarkan fakta atau berita bohong                               sehingga menjurus pada pencemaran nama baik atau fitnah.
4. Penyajian berita “partisan,” dalam arti berpihak pada kepentingan kelompok atau kekuatan        tertentu (tidak berimbang).
5. Penyajian berita untuk sebuah pengalaman opini ke arah maksud dan kepentingan tertentu.
Berbagai faktor yang menjadi sumber penyebab masih rendahnya kualitas kinerja wartawan antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Sebagian wartawan tidak memiliki latar belakang wawasan yang luas atau  komunikasi                             yang kurang memadai.
2. Sebagian lagi dari mereka kurang mendapat pelatihan dari wartawan profesional.
3. Sebagian wartawan juga banyak yang terbuai oleh suasana euphoria kebebasan dalam era reformasi.

BAB III. MAKSUD DAN TUJUAN.
Maksud dan Tujuan Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia :
  1. Mewujudkan tercapainya Cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-undang Dasar 1945.
  2. Terciptanya secara bebas dan bertanggung jawab Fungsi, Tugas dan Hak Penulis dan Jurnalis untuk memperoleh dan menyebarkan Informasi, melakukan kontrol sosial serta terjaminnya hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan pasal 28 Undang-undang Dasar 1945.
Untuk mencapai tujuan Organisasi, Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia berusaha :
  1. Memupuk kepribadian dan mengembangkan kreativitas anggota baik yang bersifat ideal maupun professional berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila dan taat pada konstitusi.
  2. Memupuk kesadaran dan komitmen untuk berperan serta di dalam pembangunan Bangsa dan Negara.
  3. Menjalin kerjasama dengan unsur-unsur Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Profesi lainnya di dalam maupun di luar negeri dengan azas dan tujuan Organisasi.
Fungsi.
Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia berfungsi sebagai berikut :
  1. Wadah penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan Anggotanya.
  2. Wadah Pembinaan dan Pengembangan Kreativitas dan Profesi Anggota dalam rangka usaha mewujudkan tujuan Organisasi.
  3. Wadah peran serta para Penulis dan Jurnalis dalam rangka usaha turut serta menyukseskan Pembangunan Nasional
  4. Sarana penyalur aspirasi dan sarana komunikasi timbal balik antar anggota dan atau antar Organisasi Kemasyaraktan dengan Organisasi Politik, Badan Permusyawaratan/ Perwakilan Rakyat dan Pemerintah.

BAB IV. VISI,  MISI dan TUJUAN.
VISI.
IPJI SUMUT  dapat eksis dan unggul di Indonesia dalam keorganisasian bidang jurnalis dan penulis yang berorientasikan jurnalis multimedia, komunikasi strategis dan kajian media dengan dasar Panca sila dan kebhinekaannya sebagai tolak ukur pola pikir organisasi.

MISI.

Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran dalam komunikasi jurnalistik multimedia, komunikasi strategis dan kajian media dengan sistem pembelajaran mayor - minor.
Melakukan penelitian dalam komunikasi jurnalistik media, komunikasi strategis dan kajian media.
Melakukan pengabdian pada masyarakat terkait dengan bidang kajian komunikasi terapan dalam jurnalistik multimedia, komunikasi strategis dan kajian media.
Menciptakan suasana akademik yang kondusif, sehingga penyelenggaraan pengajaran dan pembelajaran berjalan dengan baik.

 TUJUAN.
Memperhatikan perkembangan sektor industri media beserta sektor pendukungnya tersebut di atas, maka sebagai bagian dari upaya IPJI SUMUT untuk memanfaatkan  peluang pasar membantu mempersiapkan tenaga praktisi bagi industri media, memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan tenaga akademisi bidang ilmu jurnalis dan komunikasi.
BAB V. KEBIJAKAN UMUM.
Mengacu pada undang-undang dasar 1945, dan berdasarkan Panca sila, serta mengedepankan kode etik organisasi, IPJI SUMUT merasa terpanggil untuk berperan aktif dalam dunia jurnalis dan dapat mengapresiasikannya serta mempublikasikannya di tengah-tengah masyarakat. Dengan hasil musawarah dan mufakat kepengurusan organisasi IPJI SUMUT menyepakati dan mengambil kebijakan bahwa ; merubah paradigma pola pikir berdasarkan Pancasila dengan kebhinekaannya melalu jurnalis dan tulisan dapat membantu membuat masarakat aktif dan kreatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Dengan asas perubahan paradigma pola pikir, IPJI SUMUT ingin turut serta  membantu pemerintah melalui Organisasi ini melakukan pelatihan dan pembelajaran baik kepada pengurus dan anggota IPJI SUMUT dan di teruskan ke sekolah hingga perguruan tinggi dan masarakat yang ada di Sumatera Utara khususnya dan indonesia umumnya.

BAB VI. SASARAN DAN STRATEGI.
Semua Bisa Jadi Wartawan Dan Penulis
       Keinginan untuk jadi wartawan merupakan hal yang bukan tidak mungkin untuk direalisasi. Jadi wartawan itu gampang, asal tahu caranya.  Pasalnya, pada dasarnya semua orang bisa dan memiliki potensi jadi wartawan.
       Semua orang asal memiliki niat yang serius dan berjuang keras merealisasikannya, pasti bisa jadi wartawan.  Asal seseorang bersedia bekerja  serius dengan menerapkan strategi yang tepat, maka dia akan dengan mudah jadi wartawan.
       Menekuni profesi wartawan memang membutuhkan minat yang keras membaca, serta serta strategi yang jitu. Tanpa adanya dua hal tersebut, maka angan-angan untuk menjadi wartawan hanya akan tinggal angan-angan semata.  Ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki, jika seseorang ingin terjun menekuni karir sebagai wartawan.
       Di antaranya yakni memiliki potensi kecerdasan otak yang bagus, tangguh dalam bekerja, semangat hidup yang membara dan pantang menyerah. Selain itu persyaratan lain yang harus dimiliki calon wartawan, yakni kondisi fisik yang prima serta mudah menjalin hubungan baik dengan segenap lapisan sosial.
       Potensi kecerdasan otak yang encer atau bagus memang mutlak dimiliki oleh seorang calon wartawan. Sebab saat membikin berita, seorang wartawan dituntut mampu menyajikan berita yang enak dibaca dan memikat orang. Dalam kondisi inilah. Kecerdasan seseorang mendapat ujian berat. Dia harus mampu menyajikan kalimat yang sederhana tapi memikat, menceritakan beragam perostiwa hasil liputan yang telah dilakukan.
       Tanpa adanya kecerdasan otak, seorang wartawan akan kebingungan saat membikin berita. Memang ada teori khusus untuk membikin berita tersebut, yang biasanya dipelajari di kampus yang mengkaji ilmu telekomunikasi atau ilmu jurnalistik. Namun apapun teori penulisan berita, semua wartawan tidak akan bisa membuat berita yang baik, tanpa didukung dengan pemikiran yang cerdas.
       Seorang wartawan juga harus memiliki sikap tangguh dalam bekerja, karena pekerjaan dalam jurnalistik bukan pekerjaan enteng. Banyak pahit getir yang harus dirasakan, bagi seseorang yang terjun dikancah wartawan. Jika seorang mudah putuh asa lembek atau lemah, maka dia akan kerepotan jika terjun sebagai wartawan.
       Saat ditugaskan meliput berita didaerah terpencil misalnya, jelas dibutuhkan ketangguhan fisik bagi seorang wartawan. Demikian juga jika seorang wartawan diterjunkan dikawasan bencana, misalkan meliput bencana tsunami atau banjir besar, jelas dibutuhkan kondisi kesehatan yang benar benar prima.
       Meski demikian, kancah wartawan memiliki keasyikan sendiri seorang wartawan terjun ke lapangan, meliput kondisi bencana yang demikian dahsyat dan memprihatinkan, merupakan tantangan yang harus dijawab. Ketika wartawan tersebut mampu meliput secara maksimal maka yang bersangkutan akan mendapatkan kepuasan yang tak ternilai harganya. Lebih lagi jika hasil liputan wartawan tersebut mendapat pujian dari redaktur, atau mendapat tanggapan positif dari masyarakat luas.
            Dengan dasar pemikiran ini IPJI SUMUT akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mengadakan pembelajaran dan pelatihan mengenai jurnalistik baik media cetak maupun media elektronik, dan pola penulisan buku yang menarik kepada pengurus dan anggota IPJI SUMUT, serta berbagai sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMU/SMK hingga Perguruan Tinggi dengan berbagai disiplin ilmu. dengan selogan Semua bisa jadi wartawan.
Di sini juga IPJI SUMUT mencoba memberikan gambaran praktis berkarir di bidang Penulis buku, Jurnalis media cetak dan televisi yang akan kami paparkan sebagai berikut :
-          MERAIH KARIR WARTAWAN MEDIA CETAK
            Memangku profesi sebagai wartawan di sebuah media cetak, baik surat kabar harian, surat kabar mingguan atau majalah, merupakan salah satu karir yang bisa ditekuni oleh para lulusan siswa atau mahasiswa. Untuk bisa terjun di kancah wartawan media cetak, tidak harus lulusan dari jurnalistik, ilmu komunikasi atau jurusan bahasa Indonesia. Terjun sebagai wartawan media cetak juga tidak harus memiliki latar belakang sebagai wartawan sekolah atau kampus misalnya. Namun seandainya Anda sudah memiliki pengalaman di bidang jurnalistik sekolah atau kampus, hal itu akan lebih baik.
            Dalam pelaksanaannya di lapangan, sekarang ini mereka yang berprofesi sebagai wartawan di media cetak, berasal dari berbagai  disiplin ilmu. Ada  seorang redaktur bidang ekonomi atau wartawan ekonomi namun lulusan dari Teknik Geodesi. Adapula wartawan di bidang pemerintahan, atau wartawan kriminal misalnya, namun  ternyata  lulusan dari Jurusan Biologi.
            Alumni Universitas Negeri Malang (dulu IKIP Negeri Malang), yang saat ini sukses berkarir di bidang jurnalistik juga cukup banyak. Sebut saja misalnya Anwar Hudiono, lulusan PLS Fakultas Ilmu Pendidikan UM, kini jadi  redaktur senior di Harian Kompas Biro Jawa Timur. Ada juga Baihaqi, juga lulusan PLS UM, kini menjabat sebagai  Kordinator Liputan (Korlip) Harian Jawa Pos, sekaligus merangkap pembina Radar di seluruh indonesia. Juga ada Ziz Mujahid lulusan  Bimbingan Konseling UM pernah berkarir di Harian Republika sebelum terpilih menjadi anggota DPR.
            Syarat yang harus dipenuhi agar seorang wartawan bisa sukses:
1. Semangat Yang Membara.
2. Selalu Berpikir Kreatif.
3. Kerjasama Tim.

-            BERKARIR MEJADI WARTAWAN  TELEVISI
Wartawan televisi atau jurnalistik televisi juga merupakan karir alternatif  bagi lulusan siswa dan mahasiswa. Sama seperti karir di bidang wartawan media cetak, menjadi wartawan televisi juga bisa ditempuh oleh semua lulusan siswa dan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang ada.
Bagaimana agar bisa menjadi wartawan televisi? Banyak cara yang bisa dilakukan agar seorang sarjana bisa meraih impian menjadi jurnalis televisi. Baik menjadi jurnalis di media televisi lokal, maupun menjadi jurnalis di televisi nasional.
Bagaimana strategi IPJI SUMUT bisa ditempuh untuk menjadi wartawan televisi tersebut? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, agar seorang sarjana bisa berprofesi sebagai wartawan televisi.
-Strategi  pertama yakni mencari informasi di sejumlah televisi nasional dan televisi lokal terkait dengan lowongan kerja yang dibutuhkan.
Strategi pertama ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yakni langsung diangkat sebagai jurnalistik di pusat media tersebut, sekaligus berpotensi diangkat sebagai karyawan organik.Kelemahanya jumlah pelamar sangat banyak, sehingga tingkat persaingan agar bisa lulus seleksi sangat ketat.
-Strategi kedua yaitu strategi menapak karir secara bertahap. Strategi ini tidak menempuh seleksi penerimaan jurnalis televisi di pusat, sebagaimana strategi pertama, tetapi menempuh karir di bidang jurnalistik secara bertahap. Yakni dari tahap yang paling bawah terus ke atas. Misalnya saja dimulai dengan  berprofesi di media koran lokal atau media radio lokal, dan terus menempa diri dibidang jurnalistik. Bersamaan dengan itu juga  menjalin hubungan baik dengan sejumlah jurnalis televisi.yang akan menjadi sasaran.  Anda juga bisa mulai membantu jurnalis televisi nasional, di posisi sebagai kameramen misalnya. Setelah cukup lama berpengalaman membantu seorang jurnalis di televisi nasional, maka pelan tapi pasti akan terbuka peluang untuk berkiprah langssung sebagai jurnalis di kancah televisi nasional.

-          KARIR PENULIS BUKU
Berprofesi sebagai penulis buku merupakan salah satu karir yang bisa ditempuh lulusan siswa dan mahasiswa. Profesi  ini sebetulnya menyediakan peluang yang sangat besar, dan belum banyak dilirik oleh  para sarjana. Masih sangat sedikit lulusan sarjana yang tertarik secara serius untuk menekuni profesi ini. Karena itu peluang jadi penulis buku masih terhampar luas.
Apakah profesi sebagai penulis buku berpotensi bisa hidup berkecukupan alias melimpah dari segi finansial  ? Terhadap pertanyaan ini jawabanya bisa iya tetapi juga bisa  tidak Memang banyak penulis buku yang hidupnya pas-pasan, jika tidak mengetahui strateginya.
Bagaimana strategi yang baik agar bisa menjadi penulis sukses ? Banyak cara bisa dilakukan. Di antaranya yakni:
- Buat topik buku yang sedang dibutuhkan pasar.
- Jika memungkinkan, selain jadi penulis Anda juga bisa merangkap sebagai penerbit.
            Jika sudah mendapatkan tema yang bagus dan layak pasar, maka langkah kongkrit   selajutkan adalah:
1.      Membuat outline
2.      Menulis Bab per Bab
3.      Evaluasi penulisan setiap Bab
4.      Editing
Banyak jalan menuju Roma, itulah salah satu pepatah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Yang jelas, banyak jalan bisa diupayakan agar seorang lulusan siswa dan mahasiswa, mampu merengkuh karir yang terbaik.
Selain karir di bidang guru atau pegawai negeri sipil (PNS), ada sejumlah karir yang bisa ditekuni oleh masyarakat atau dunia pendidikan. Dalam kaitan ini yang akan kami paparkan yakni karir alternatif di bidang jurnalistik plus, yang meliputi  wartawan media cetak, wartawan televisi serta karir di bidang penulis buku. Karir di tiga bidang tersebut, bisa dilakukan oleh para lulusan Siswa atau Mahasiswa PTN / PTS dari disiplin ilmu apa saja.
            Bagaimana cara atau strategi IPJI SUMUT yang tepat,  strategi menapak karir secara bertahap. Pertama, membentuk kepengurusan organisasi, dan anggota, serta memperkenalkan organisasi IPJI dengan mengadakan audensi ke lembaga-lembaga pemerintahan yang terkait. Setelah di perkenalakan, IPJI SUMUT mengupayakan memperkenalkan organisasi IPJI di tengah masarakat melalui kegiatan sosial budaya atau kegiatan keagamaan. Misalnya saja dimulai dengan  kegiatan sosial seperti Sunatan masal, kegiatan ajar mengajar di sekolah dengan tujuan memperkenalkan cara menulis jurnalis yang baik dan menarik, menjadi relawan bencana alam dan lainn sebaagainya yang bersifat sosial dan budaya. Bersamaan dengan itu juga  menjalin hubungan baik dengan sejumlah jurnalis lainnya seeperti media televisi. IPJI SUMUT juga bisa mulai membantu jurnalis televisi nasional, di posisi sebagai pemberi info kejadian atau yang lainnya yang dapat membantu televisi mendapatkan liputan yang menarik. Dengan langkah demikian IPJI SUMUT yakin dapat bekerja secara profesional dan menapakan menjadi organisasi yang terbaik di bidang Penulis dan jurnalis.

BAB VII. PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KERJA.
-          BENTUK DAN JADWAL PELAKSANAAN
1.      Pelatihan Jurnalistik Bagi Pelajar
Kegiatan ini untuk membangkitkan minat membaca dan menulis dikalangan pelajar SMU/SMP Negeri dan Swasta di Sumut dan terutama di kota Medan melalui kegiatan Goes to School dengan memberikan pelatihan jurnalistik disejumlah sekolah menegah pertama dan sekolah menengah atas yakni di Medan.

Sasaran Kegiatan:  Membangkitkan Minat Membaca dan Menulis Dikalangan Pelajar
Jadwal Pelaksanaan: 4 April s.d 29 April 2011
Penanggungjawab: Darwinsyah Purba, S.Sos
Peserta kegiatan: Pelajar SMU Negeri 3 Medan, SMU Negeri 1 Medan, SMP Negeri 7 Medan dan SMU Swasta Harapan Medan.
Mitra Startegis: Pemerintah Provinsi Sumut, Pemerintah Kota Medan dan Dinas Pendidikan

a.       Orientasi Pengenalan Jurnalistik
Jadwal : hari/tanggal         : Jum’at 1 April 2011
Tempat                              : Aula Sekolah SMU Negeri 3 Medan
Waktu                               : 10:00 s.d 12:00 WIB
Fasilitator                          : IPJI Sumut dan Dinas Pendidikan
b.      Orientasi Pengenalan Jurnalistik
Jadwal : hari/tanggal         : Jum’at 8 April 2011
Tempat                              : Aula Sekolah SMU Negeri 1 Medan
Waktu                               : 10:00 s.d 12:00 WIB
Fasilitator                          : IPJI Sumut dan Dinas Pendidikan
c.       Orientasi Pengenalan Jurnalistik
Jadwal : hari/tanggal         : Jum’at 22 April 2011
     Tempat                               : Aula Sekolah SMU Harapan Medan
Waktu                               : 10:00 s.d 12:00 WIB
Fasilitator                          : IPJI Sumut dan Dinas Pendidikan
d.      Orientasi Pengenalan Jurnalistik
Jadwal : hari/tanggal         : Jum’at 29 April 2011
     Tempat                               : Aula Sekolah SMP Negeri 7 Medan
Waktu                               : 10:00 s.d 12:00 WIB
Fasilitator                          : IPJI Sumut dan Dinas Pendidikan

Pembiayaan Kegiatan
Kebutuhan pelaksanaan kegiatan ini: Rp
Terbilang:

Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan IPJI Smut dengan unsur pelaksana:
Penanggungjawab: Ketua Umum DPW IPJI Sumut: Darwinsyah Purba, S.Sos
Pelaksana:             -Ketua                                     : M Agus Utama, S.Sos
                              -Sekretaris                               : Reinald Benny Lingga, ST
                              -Tata Usaha/Keuangan            : Cut Yuliati, S.Sos
                              -Susunan lainnya terlampir.

-          EVALUASI PROGRAM KERJA.
Belum ada.



BAB VIII. PENUTUP dan TAMBAHAN.

Berkat anugrah dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa,dengan dukungan rekan-rekan pengurus Organisasi IPJI SUMUT dan anggota, maka selesailah program kerja ini di buat atas hasil keputusan mufakat dan musawarah yang di lakukan pada tgl.........2011, di ......... . dengan tujuan agar dapat di pergunakan seperlunya. Dan apa bila ada kekurangan dan perubahan akan di lampirkan pada lampiran tabahan berikutnya. Atas partisipasi dan dukungannya kami ucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

JUS BUAH DELIMA HINDARI KANKER PROSTAD

Buah delima atau pomegranate kini mulai banyak dijual dan dikemas dalam botol sebagai minuman. Selain kaya vitamin c, buah yang satu ini juga memiliki kemampuan melawan sel-sel kanker prostat yang menyerang lelaki. Jus buah delima telah dibuktikan oleh ilmuwan dari University of California untuk meningkatkan kesehatan para penderita kanker prostat dan obat alami untuk mencegah kanker prostat. Manuela martins dan koleganya menyebutkan bahwa jus buah delima menyebabkan sel-sel prostat testosteron bermetastasis. Ketika sel delima disuntikkan, terjadi peningkatan adhesi (tarik-menarik antarsel) sel-sel kanker. Itu tandanya sel tersebut lebih sedikit memisahkan diri dan membuat mereka cenderung kurang menyebar dan melakukan migrasi sel di dalam tubuh. Selain itu, jus delima juga menghambat terbentuknya tumor baru karena menghambat fungsi protein sel. Dengan demikian, jus ini memiliki potensi mencegah metastasis sel kanker prostat ke tulang. Menurut para peneliti, ada empat bahan aktif dalam jus delima yang memiliki molekul guna memerangi sel kanker diantaranya phenylpropanoids, asam hydrobenzoic, flavon dan asam lemak terkonjugasi. "Karena gen dan protein yang terlibat dalam gerakan sel kanker prostat pada dasarnya sama dengan mereka yang terlibat dalam pergerakan jenis lain sel-sel kanker, komponen dapat dimodifikasi sehingga memiliki dampak yang lebih luas dalam pengobatan kanker," harap martin. Memang sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit kanker prostat. Biasanya, para penderita hanya dirawat dengan pembedahan atau radiasi testosteron.//REI. Sumber : Sehat news.komp. Editor : Rei BL