Jumat, 04 Maret 2011

10 Perilaku Membuat Cepat Tua.



7 Alasan Perlu Minum Air Kelapa


Bedanya Pengapuran dan Osteoporosis



Menaklukkan Si Keropos Tulang.


Cara Murah Atasi Osteoporosis


Singkirkan Nyeri Kepala dengan Akupuntur

Atasi Stres dengan Akupuntur.


Akupunktur untuk Kurangi Nyeri Persalinan.


Inilah 11 Sayuran Pembunuh Kanker.



Buah Naga Kuatkan Fungsi Ginjal

14 Ramuan Jambu Biji Berkhasiat


Kamis, 03 Maret 2011

Menilik Risiko Penyakit dari Jari Tangan


Kini ada cara mudah untuk mengetahui risiko penyakit yang mungkin akan diderita. Bukan melalui cek laboratorium atau menelusuri riwayat kesehatan, tapi sesederhana melihat jari-jari tangan, terutama jari telunjuk dan jari manis.
Mungkin metode ini terdengar tidak masuk akal, tapi beberapa penelitian makin banyak dilakukan untuk mendukung metode ini. Yang terbaru adalah studi yang dimuat dalam British Journal of Cancer yang menyimpulkan bahwa ukuran jari telunjuk yang lebih panjang dari jari tangan lainnya lebih rendah risikonya untuk terkena kanker prostat.
Teorinya begini, panjang jari-jari tangan ditentukan sejak janin di dalam kandungan dan dipengaruhi oleh paparan hormon estrogen dan testosteron. Hormon seks pria, testosteron, memengaruhi panjang jari manis dan hormon estrogen memengaruhi panjang jari telunjuk.
Sebelum mengetahui risiko penyakit lain, pertama amati jari tangan Anda untuk melihat panjang jari telunjuk dan jari manis.
Jika jari manis lebih panjang dari telunjuk:
Anda berisiko mengalami penyakit:  - Osteoarthritis. Peneliti dari Universitas Nottingham menemukan orang yang jari manisnya lebih panjang dari jari telunjuk beresiko dua kali lipat menderita osteoarthirits di bagian lututnya. Tim peneliti menyimpulkan hal itu setelah mengukur jari-jari 2.000 orang
- Anoreksia. Walau belum disimpulkan, tapi menurut John Manning, ahli biologi, ada bukti-bukti bahwa orang yang menderita anoreksia biasanya punya ukuran jari manis yang panjang.
- Flu. Dalam penelitian yang dilakukan Manning terhadap 200 orang di Liverpool ditemukan orang yang jari manisnya panjang cenderung lebih mudah terkena flu. "Hormon testosteron berpengaruh pada sistem imun tubuh sehingga seseorang lebih mudah terpapar infeksi," katanya.
- Autisme. Beberapa penelitian menunjukkan orang dalam kelompok jari manis panjang beresiko lebih tinggi menderita autisme atau ADHD.
- Kabar baiknya, orang yang jari manisnya panjang cenderung tidak merokok. "Ini karena hormon testosteron berkaitan dengan tipe orang yang ekstrovert. Sementara itu kebiasaan merokok biasanya dilakukan orang yang introvert," kata Manning.
Jika jari telunjuk lebih panjang dari jari manis
Anda beresiko terkena penyakit: - Kanker payudara atau serviks: Wanita berusia 35-75 tahun yang menderita kanker payudara biasanya memiliki ukuran jari telunjuk lebih panjang. Para peneliti menduga hal itu terkait dengan paparan estrogen di dalam kandungan. Hormon itu diketahui terkait dengan perkembangan kanker payudara.
- Penyakit jantung: "Makin panjang ukuran jari manis, makin rendah risiko Anda terkena serangan jantung di usia muda," kata Manning. Ia berpendapat hormon testosteron bermanfaat untuk melindungi jantung.
- Bulimia. "Kaum wanita lebih sering menderita bulimia dibanding pria dan fakta bahwa ukuran jari telunjuk yang panjang terkait bulimia makin menunjukkan bahwa hal ini berhubungan dengan paparan estrogen dalam kandungan," katanya.
- Asma dan alergi.

RENCANA PROGRAM KERJA IPJI SUMUT

 

Powered By Blogger

JUS BUAH DELIMA HINDARI KANKER PROSTAD

Buah delima atau pomegranate kini mulai banyak dijual dan dikemas dalam botol sebagai minuman. Selain kaya vitamin c, buah yang satu ini juga memiliki kemampuan melawan sel-sel kanker prostat yang menyerang lelaki. Jus buah delima telah dibuktikan oleh ilmuwan dari University of California untuk meningkatkan kesehatan para penderita kanker prostat dan obat alami untuk mencegah kanker prostat. Manuela martins dan koleganya menyebutkan bahwa jus buah delima menyebabkan sel-sel prostat testosteron bermetastasis. Ketika sel delima disuntikkan, terjadi peningkatan adhesi (tarik-menarik antarsel) sel-sel kanker. Itu tandanya sel tersebut lebih sedikit memisahkan diri dan membuat mereka cenderung kurang menyebar dan melakukan migrasi sel di dalam tubuh. Selain itu, jus delima juga menghambat terbentuknya tumor baru karena menghambat fungsi protein sel. Dengan demikian, jus ini memiliki potensi mencegah metastasis sel kanker prostat ke tulang. Menurut para peneliti, ada empat bahan aktif dalam jus delima yang memiliki molekul guna memerangi sel kanker diantaranya phenylpropanoids, asam hydrobenzoic, flavon dan asam lemak terkonjugasi. "Karena gen dan protein yang terlibat dalam gerakan sel kanker prostat pada dasarnya sama dengan mereka yang terlibat dalam pergerakan jenis lain sel-sel kanker, komponen dapat dimodifikasi sehingga memiliki dampak yang lebih luas dalam pengobatan kanker," harap martin. Memang sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit kanker prostat. Biasanya, para penderita hanya dirawat dengan pembedahan atau radiasi testosteron.//REI. Sumber : Sehat news.komp. Editor : Rei BL